Desa Palas Pasemah di Lampung Selatan adalah destinasi wisata yang kaya akan keindahan alam dan budaya. Dikelilingi sawah subur dan pegunungan, desa ini menawarkan pemandangan memukau, serta Sungai Kuning dan bendungan yang ideal untuk memancing dan berenang. Masyarakat setempat mempertahankan tradisi dengan upacara, pertunjukan seni, dan festival. Pencak silat dan kerajinan tangan, seperti emping jagung dan keripik singkong, juga menjadi bagian penting dari budaya.
Prasasti Batu Tulis Palas Pasemah adalah peninggalan sejarah yang berasal dari abad ke-5 Masehi, yang ditemukan di daerah Palas Pasemah, Sumatera Selatan, dan berisi tulisan dalam aksara Pallawa yang mencerminkan kehidupan sosial, budaya, dan agama masyarakat pada masa itu.
katan Pencak Silat Melayu adalah organisasi yang bertujuan untuk melestarikan dan mengembangkan seni bela diri tradisional pencak silat, serta mempromosikan nilai-nilai budaya dan persatuan di kalangan masyarakat Melayu.
Lumbung Padi Desa Palas Pasemah adalah fasilitas penyimpanan padi yang berfungsi untuk menjaga ketahanan pangan masyarakat desa, serta melestarikan tradisi pertanian dan budaya lokal di wilayah tersebut.
Lumbung Padi Desa Palas Pasemah Rudat Seganti adalah tempat penyimpanan padi yang berperan penting dalam mendukung ketahanan pangan dan melestarikan tradisi pertanian masyarakat Palas Pasemah, serta menjadi simbol kearifan lokal dan kebersamaan komunitas.
Bendungan atau kleb adalah struktur yang dibangun untuk menampung dan mengatur aliran air, berfungsi untuk irigasi, penyediaan air bersih, serta pengendalian banjir, sekaligus mendukung kegiatan pertanian dan ekonomi masyarakat sekitar.